Selasa, 20 April 2010

Gempa Bumi dan Transfer Beban Gempa pada Dinding Bangunan

Gempa Bumi dan
Transfer Beban Gempa pada Dinding Rumah

A. Terjadinya Gempa

Pada awalnya, kumpulan material saling berbenturan dan membentuk bumi. Sejumlah besar panas dihasilkan melalui proses tersebut dan secara perlahan bumi menjadi dingin. Pada bagian inti, suhu mencapai -2500o C, dengan tekanan 0-4 juta atmosfir dan kerapatan -13.5 gr/cc. Sangat berbeda dengan di permukaan bumi yang suhu reratanya -25o C, dengan tekanan 1 atmosfir dan kerapatan 1.5 gr/cc.
Batuan terdiri dari bahan elastic sehingga energy regangan elastic tersimpan di dalamnya selama terjadi deformasi yang terjadi saat gerakan lempeng tektonik raksasa berlangsung di dalam bumi.


Arus konveksi terjadi pada mantel bumi yang kental, karena perbedaan suhu dan tekanan yang tinggi antara kerak dan inti.







B. Transfer Beban Gempa pada Dinding Rumah












C. Jika Dinding Saling Terpisah




D. Filosofi Bangunan Tahan Gempa
1. Pada waktu gempa ringan yang lebih sering terjadi, bagian- bagian utama struktur yang menopang gaya horizontal dan vertical harus utuh, tetapi bagian struktur yang tak menopang beban boleh mengalami kerusakan yang bisa diperbaiki.
2. Pada waktu gempa sedang, bagian utama struktur boleh mengalami kerusakan yang bisa diperbaiki sementara bagian lainnya boleh mengalami kerusakan berat yang mungkin memerlukan penggantian.
3. Pada waktu kondisi gempa besar yang jarang terjadi, bagian utama struktur boleh mengalami kerusakan berat/ tidak dapat diperbaiki, namun bangunan harus tetap berdiri (tidak roboh).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar